Sabtu, 01 Mei 2010

Info SNMPTN 2010

Panduan Umum SNMPTN 2010

A. PERSYARATAN
1. Seleksi
1.Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional SMA/MA/SMK/MAK atau yang setara tahun 2008, 2009 dan 2010.
2. Sehat
3. Tidak buta warna bagi program studi tertentu.
2.Penerimaan
Lulus Ujian Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional, lulus SNMPTN 2010, sehat dan memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN penerima.


B.CARA PENDAFTARAN
Cara pendaftaran SNMPTN dilakukan oleh calon peserta secara online melalui internet dari manapun.

C. LINTAS WILAYAH
Peserta ujian dapat memilih Program Studi di setiap PTN di luar wilayah tempat peserta mengikuti ujian. Tempat ujian tidak merupakan kriteria penerimaan, sehingga peserta ujian tidak perlu mengikuti ujian di tempat Program Studi atau Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya. Peserta dapat memilih lokasi ujian yang dikehendaki.

D. JENIS UJIAN

1. Ujian Tertulis :
1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
1. Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
2. Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
3. Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
2.
Ujian Keterampilan untuk beberapa program studi.

E. PENYELENGGARAAN TES KETERAMPILAN
Peserta ujian yang memilih program studi Keolahragaan dan/atau kesenian diwajibkan mengikuti Ujian Keterampilan. Peserta Ujian Keterampilan dapat mengikuti ujian di Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Ujian Keterampilan terdekat yang memiliki Program Studi yang sama dengan Program Studi di Perguruan Tinggi Negeri yang menjadi pilihannya.

F. JADWAL UJIAN

1. Ujian Tulis
* Rabu, 16 Juni 2010 :
o Tes Potensi Akademik
o Tes Bidang Studi Dasar
* Kamis, 17 Juni 2010 :
o Tes Bidang Studi IPA
o Tes Bidang Studi IPS
2. Ujian Keterampilan
Tes Keterampilan dilaksanakan pada tanggal 18 dan 19 Juni 2010.

G. PEMBOBOTAN HASIL UJIAN

1. Program Studi yang tidak mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
1. Tes Potensi Akademik (TPA) : 30%
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) : 70%
2. Program Studi yang mengadakan Tes Keterampilan, proporsi bobotnya adalah sebagai berikut:
1. TPA & TBSP : 50%
2. Ujian Keterampilan : 50%

H. PENILAIAN HASIL UJIAN
Penilaian hasil ujian menggunakan ketentuan sebagai berikut :

Jawaban BENAR : + 4
Jawaban SALAH : - 1
Tidak Menjawab : 0


Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala nol sampai seratus sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Oleh karena itu, setiap mata ujian harus dikerjakan sebaik mungkin dan tidak ada yang diabaikan.

I. KELOMPOK UJIAN
Peserta SNMPTN terbagi menjadi 3 Kelompok :

1. Kelompok Ujian IPA
2. Kelompok Ujian IPS
3. Kelompok Ujian IPC (campuran IPA dan IPS)

Setiap peserta dapat mengikuti kelompok Ujian IPA, IPS atau IPC tidak harus sesuai dengan jurusan SMA/MA/SMK/MAK yang bersangkutan.

J. KELOMPOK PROGRAM STUDI DAN JUMLAH PILIHAN

1. Program Studi yang ada di Perguruan Tinggi Negeri dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Program Studi kelompok IPA dan IPS.
2. Setiap peserta ujian kelompok IPA/IPS dapat memilih maksimal dua program studi sesuai dengan kelompok ujian yang diikuti.
3. Setiap peserta ujian kelompok IPC dapat memilih maksimal tiga program studi dengan catatan minimal satu program studi kelompok IPA dan satu program studi kelompok IPS.
4. Urutan pilihan Program Studi merupakan prioritas pilihan.
5. Peserta ujian yang memilih satu program studi boleh memilih program studi dari PTN di wilayah mana saja (lintas wilayah).
6. Peserta ujian yang memilih dua program studi atau lebih, salah satu program studi tersebut harus merupakan program studi dari PTN yang berada satu wilayah dengan tempat peserta mengikuti ujian. Pilihan yang lain dapat merupakan program studi dari PTN di luar wilayahnya (lintas wilayah).
7. Daftar program studi, daya tampung tahun 2010 dan jumlah peminat tahun 2009 akan dicantumkan dalam Buku Panduan Peserta yang dapat dilihat di http://www.snmptn.ac.id

K. BIAYA UJIAN

1.
Rp150.000,00 ( Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPA atau Kelompok IPS.
2.
Rp175.000,00 (Seratus tujuh puluh lima ribu rupiah) per peserta untuk kelompok IPC ( IPA + IPS).
3.
Biaya tersebut disetor ke Bank Mandiri. Biaya yang sudah disetor tersebut tidak dapat ditarik kembali dengan alasan apapun.
4.
Rp150.000,- (Seratus lima puluh ribu rupiah) per peserta per ujian keterampilan dan dibayarkan pada saat peserta mengikuti ujian keterampilan di PTN penyelenggara.


Sumber : www.snmptn.ac.id

Minggu, 07 Februari 2010

Akhlak dalam Pergaulan Remaja

“ Ing jaman edan, luwih beja wong kang eling lan waspada.” [Ronggowarsito]. Atau dalam bahasa Indonesia : Di tengah zaman edan, yang beruntung adalah orang yang selalu ingat dan waspada. Maksudnya ialah ingat bahwa masih ada kelanjutan kehidupan setelah datang kematian. Waspadalah terhadap godaan, yang menerpa kaum remaja. Hal-hal yang harus diwaspadai, antara lain :
1. Suka keluyuran,
2. Bermalas-malasan,
3. Ragu-ragu dan bimbang dalam menjalani kehidupan,
4. Kurang percaya dengan kemampuan dan potensi diri sendiri,
5. Mementingkan bermain dari pada belajar,
6. Bersenda gurau berlebihan,
7. Nonton TV berlebihan,
8. Hura-hura.
Dalam hablumminannas, terutama kaum pemuda harus memiliki pegangan kokoh.
Diantaranya senantiasa mengontrol dan membawa diri dalam semua situasi dan keadaan, mencari kawan yang baik, dan dapat menjadi motivasi untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. Mengembangkan sikap tanggung jawab terhadap tugas yang di emban. Mengembagkan kemampuan diri untuk mecapai prestasi dan kematangan diri, sehingga dapat menyongsong masa depan. Tidak mudah larut dalam kesenangan dan pergaulan bebas, sebab kebiasaan ini akan menguras segala tenaga dan menghancurkan masa depan.
Secara faktual aspek yang harus diperhatikan dalam pergaulan remaja, yaitu
1. Mengucapakan dan menjawab salam.
2. Berjabat tangan, hal ini tidak berlaku bagi yang bukan mahramnya.
3. Larangan Khalwah ( berdua-duan ) bagi yang bukan mahram. Hal ini untuk mencegah dari lembah dosa, karena pihak ketiga itu setan.
4. Mencari kawan yang Baik. Mencari teman yang baik merupakan suatu kebenaran dan pengalaman membuktikannya. Seseorang akan baik akhlaknya apabila ia bergaul dengan orang yang baik, begitu pula sebaliknya.
Ada sebuah ungkapan mutiara hikmah yang menarik : “ Janganlahkamu berteman
Dengan pemalas dalam perilakunya, banyak orang shalih yang akhirnya rusak akibat bertemanorang jahat. Menjalarnya orang jahat kepada orang yang baik itu cepat sekali bagaikan padamnya bara api yang diletakkan diatas abu. Sesungguhnya kawan yang jelek, lebih berbahaya dari pad ular yang berbahaya. Sesungguhnya kawan yang jahat dapat menjerumuskan kamu ke jurang neraka Jahim. Maka carilah taman yang shalih, niscaya kamu akan sukses di syurga Na’im.

Minggu, 03 Januari 2010

Kisah AshHabul Kahfi

From : www.alsofwah.or.id
Mereka adalah para pemuda yang diberi petunjuk oleh Allah Ta'ala serta Dia mengilhami mereka keimanan, sehingga mereka mengenal Allah dan mengingkari keyakinan kaum mereka yang menyembah berhala. Mereka mengadakan pertemuan untuk membicarakan masalah akidah mereka disertai dengan perasaan takut akan kekejaman dan kekerasan kaum mereka, seraya berkata, artinya,

"Rabb kami adalah Rabb langit dan bumi, kami sekali-kali tidak menyeru Ilah selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian ،K." (Al-Kahfi: 14), yakni jika seruan kami ditujukan kepada selain-Nya, ،§maka sungguh kami telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran." (Al-Kahfi: 14), yakni perkataan keji, dusta dan zhalim. Sedangkan "kaum kami ini telah menjadikan selain Dia sebagai ilah-ilah (untuk disembah). Mengapa mereka tidak mengemukakan alasan yang terang (tentang kepercayaan mereka). Siapakah yang lebih zhalim daripada orang-orang yang mengada-ada kebohongan terhadap Allah." (Al-Kahfi: 15).

Setelah mereka sepakat mengenai keyakinan tersebut dan menyadari bahwa mereka tidak mungkin menjelaskannya kepada kaum mereka, maka mereka memohon kepada Allah Ta'ala supaya dimudahkan urusan mereka, artinya, "Wahai Rabb kami berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini)." (Al-Kahfi: 10).

Kemudian mereka berlindung ke gua, lalu Allah Subhannahu wa Ta'ala memudahkan urusan mereka, melapangkan lubang gua serta menempatkan pintunya di sebelah utara, sehingga tidak terkena sinar matahari; baik ketika terbit maupun saat terbenam, dan mereka tertidur dalam gua di bawah penjagaan serta perlindungan Allah Subhannahu wa Ta'ala selama tiga ratus sembilan tahun. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah melindungi mereka dari rasa takut, karena posisi mereka (gua) berdekatan dengan kota kaum mereka.

Allah Subhannahu wa Ta'ala senantiasa menjaga dan melindungi mereka dalam gua tersebut, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya,artinya, "Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri" (Al-Kahfi: 18), supaya bumi tidak membusukan tubuh mereka.

Kemudian Allah Subhannahu wa Ta'ala membangunkan mereka setelah tertidur dalam jangka waktu yang cukup lama "supaya mereka saling bertanya diantara mereka sendiri." (Al-Kahfi: 19). Akhirnya mereka menemukan jawaban yang sesungguhnya, sebagaimana hal tersebut ditegaskan oleh Allah Ta'ala di dalam firman-Nya, artinya,
"Berkatalah salah seorang di antara mereka: "Sudah berapa lamakah kamu berada (di sini)." Mereka menjawab, "Kita berada (di sini) sehari atau setengah hari." Berkata (yang lain lagi): "Rabb kamu lebih mengetahui berapa lama kamu berada (di sini). Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini." (Al-Kahfi: 19). Allah Subhannahu wa Ta'ala menjelaskan kisah ini hingga akhir.

Tanda-Tanda Kekuasaan Allah Dan Faidah-Faidah Yang Dapat Diambil Dari Kisah Tersebut

Di dalam kisah tersebut terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta'ala dan faidah-faidah yang bermanfaat, di antaranya:
• Bahwa kisah ashhabul kahfi, meskipun sangat mengagumkan, tetapi bukan merupakan tanda kekuasaan Allah Subhannahu wa Ta'ala yang paling mengagumkan, karena Allah Subhannahu wa Ta'ala memiliki tanda-tanda kekuasaan tersendiri dan kisah-kisah lain yang di dalamnya terdapat pelajaran berharga bagi orang-orang yang berkenan merenungkannya.
• bahwa orang yang memohon perlindungan kepada Allah Subhannahu wa Ta'ala, maka Allah akan melindungi dan menyayanginya, dan menjadikan nya sebab-sebab untuk menunjukkan orang-orang yang sesat. Allah Subhannahu wa Ta'ala telah melindungi ashhabul kahfi dalam tidur mereka yang cukup lama dengan memelihara keimanan dan tubuh mereka dari gangguan serta pembunuhan kaum mereka dan Allah Subhannahu wa Ta'ala menjadikan bangunnya mereka dari tidur mereka sebagai tanda kesempurnaan kekuasaan-Nya, kebaikan-Nya yang banyak dan bermacam-macam, supaya hamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah Subhannahu wa Ta'ala pasti benar.
• Adalah perintah menuntut ilmu-ilmu yang bermanfaat dan mendiskusikannya, karena Allah Ta'ala telah mengutus mereka untuk tujuan tersebut dan mengilhami mereka untuk berdiskusi di antara mereka seputar keyakinan mereka dan pengetahuan masyarakat mengenai keyakinan atau perilaku mereka sehingga diperoleh bukti-bukti dan pengetahuan bahwa janji Allah pasti benar dan sesungguhnya kiamat itu pasti terjadi tanpa ada keraguan di dalamnya.
• Adalah berkenaan dengan etika seseorang yang merasa samar mengenai sesuatu ilmu, maka hendaklah ia mengembalikannya kepada gurunya dan berusaha untuk memahami dengan seksama pelajaran yang telah diketahuinya.
• Bahwa sah mewakilkan dan mengadakan kerja sama dalam jual beli. Hal tersebut merujuk perkataan mereka,artinya, "Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota dengan membawa uang perakmu ini", kemudian "،K maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu." (Al-Kahfi: 19).
• Bahwa diperbolehkannya memakan makanan yang baik-baik dan memilih makanan-makanan yang layak dan sesuai dengan selera seseorang selama tidak melebihi batas-batas kewajaran. Sedang jika melebihi batas-batas kewajaran maka hal tersebut termasuk perbuatan yang dilarang. Hal itu didasarkan kepada perkataan salah seorang dari mereka,artinya, "،K dan hendaklah dia lihat manakah makanan yang lebih baik, maka hendaklah dia membawa makanan itu untukmu." (Al-Kahfi: 19).
• Adalah berkenaan dengan anjuran supaya memelihara, melindungi serta menjauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan fitnah dalam urusan agama dan harus menyembunyikan ilmu yang mendorong manusia berbuat jahat.
• Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan perhatian dan kecintaan para pemuda itu kepada agama yang benar, pelarian mereka untuk menjauhkan diri dari semua fitnah dalam urusan agama mereka dan pengasingan diri mereka dengan meninggalkan kampung halaman serta kebiasaan mereka untuk menempuh jalan Allah Subhannahu wa Ta'ala.
• Adalah berkenaan dengan keterangan yang menjelaskan hal-hal yang tercakup dalam kejahatan, seperti kemadharatan dan kerusakan yang mengundang kemurkaan Allah ƒ¹ dan kewajiban meninggalkannya, dan meniggalkannya merupakan jalan yang harus ditempuh oleh kaum mukminin.
• Bahwa firman Allah Subhannahu wa Ta'ala,artinya, "Orang-orang yang berkuasa atas urusan mereka berkata, "Sesungguhnya kami akan mendirikan sebuah rumah peribadatan di atasnya." (Al-Kahfi: 21) menunjukkan bahwa orang-orang yang berkuasa yang dimaksud ialah para penguasa ketika mereka dibangunkan dari tidur mereka yaitu para penguasa yang telah beragama dengan agama yang benar, karena para penguasa itu mengagungkan dan memuliakan mereka, sehingga para penguasa tersebut berniat membangun sebuah rumah peribadatan di atas gua mereka.

Meski hal itu dilarang khususnya dalam syari'at agama, maka yang dimaksud ialah menjelaskan tentang ketakutan luar biasa yang dirasakan Ashhabul Kahfi ketika membela dan mempertahankan keimanan mereka sehingga harus berlindung di sebuah gua dan setelah itu Allah Subhannahu wa Ta'ala membalas perjuangan mereka dengan penghormatan dan pengagungan dari manusia. Hal itu merupakan kebiasaan Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam membalas seseorang yang telah memikul penderitaan karena-Nya serta menetapkan baginya balasan yang terpuji.
• Bahwa pembahasan yang panjang lebar dan bertele-tele dalam masalah-masalah yang tidak penting; maka hal itu tidak perlu mendapatkan perhatian yang serius. Hal itu merujuk firman Allah Ta'ala,artinya, "Karena itu janganlah kamu (Muhammad) bertengkar tentang hal mereka, kecuali pertengkaran lahir saja dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka." (Al-Kahfi: 22).
• Bahwa bertanya kepada seseorang yang tidak berilmu dalam masalah yang akan dimintai pertanggungan jawab di dalamnya atau orang yang tidak dapat dipercaya adalah terlarang. Hal itu merujuk firman Allah Ta'ala,artinya, "،K dan jangan kamu menanyakan tentang mereka (pemuda-pemuda itu) kepada seorang pun di antara mereka." (Al-Kahfi: 22).
Sumber: Qishash al Anbiya،¦, Syaikh Abdur Rahman bin Nashir as-Sa،¦di, kisah no 33 dan 34. (Abu Hilmi)

Nikmat yang Terlupakan

Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, bahkan setiap saat Allah SWT. senantiasa melimpahkan beribu-ribu nikmat kepada setiap insan. Tetapi, apakah anda tahu bahwa tidak semua manusia mensyukuri nikmat yang diberikan Allah SWT. Ada dua nikmat yang sering dilupakan manusia, yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang. Namun, nikmat yang paling utama ialah nikmat Iman dan Islam.
Ingatlah ketika Allah SWT. berfirman :

“ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.
( QS. Ibrahim : 7 )
Dengan nikmat sehat, seseorang dapat melakukan hablunminallah dan hablunminannas secara baik. Begitu pula dengan waktu luang, seseorang dapat me-refresh-kan pikiran dari benalu-benalu kehidupan. Jadi, jika kita ingin memperoleh nikmat yang lebih besar, syukuri dulu nikmat yang ada saat ini. Ingatlah mutiara Al Qur’an diatas.
Mensyukuri nikmat sekurang-kurangnya dengan mengucap hamdalah. Tetapi, alangkah lebih baik lagi disertai dengan perbuatan yang baik. Ada sebuah do’a yang dapat kita ucapkan agar menjadi orang yang banyak berdzikir, bersyukur dan taat :
اللَّهُمَّ أعِنِّىْ عَلَىْ ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
“Ya Allah, tolonglah kami untuk berdzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik kepada-Mu”